SANGUINIS (Yang Populer)
Mereka
cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan
bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak
emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan,
dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini
sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan
hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda
cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun
kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin
rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat
mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan.
Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera
melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun
juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan
dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan
: suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa
sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus,
kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di
permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin
menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan
(tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan,
spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan
: suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah
dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan,
RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan
kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan
kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan
tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah
masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama,
serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.
MELANKOLIS (Yang Sempurna)
Mereka
agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba
teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan
fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya
secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja
mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa,
memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan
betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba
sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang
`melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi
tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang
telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya,
jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau
perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia
akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain
Seorang melankolis mempunyai
kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan
: analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal,
artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis,
standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan
teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering
terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati,
puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia,
serta sangat memperhatikan orang lain.
Kelemahan
: cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat
yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri
rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada
situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan
merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit
bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit
mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap
pujian).
KOLERIS (Yang Kuat)
Mereka
suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia
tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh
melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris
tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi
`korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan
tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa
menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat
“goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya
tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik
tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah
kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan
ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah,
serta tak mudah pula mengalah.
Seorang koleris mempunyai kekuatan
dan kelebihan sebagai berkut :
Kekuatan
: seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan
perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka
tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus
lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan
pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan
tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul
dalam keadaan darurat.
Kelemahan
: tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai,
menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai
air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele,
keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung
memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit
minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.
PLEGMATIS (Cinta Damai)
Mereka
tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia
tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan
berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi
sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat,
kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan
masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang
baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda.
Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu
orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu
orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis
bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin
tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya
sampai ia termotivasi sendiri.
Seorang plegmatis mempunyai kekuatan
dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan
: mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak
banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan
emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi,
penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di
bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang
melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai
Kelemahan
: cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari
konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar),
terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang
berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka
sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka
menunda-nunda/menggantungkan masalah.
Setelah membaca uraian diatas,
apakah sekarang anda sudah mengetahui anda masuk golongan apa?Lalu bagaimana
dengan orang-orang terdekat anda, mereka masuk golongan apa? Jangan-jangan anda
sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda berperilaku “seperti
itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai
perilaku dan kejadian selama ini.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki
waak yang identik seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam
penelitiannya bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki
setiap orang, hanya `kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi
watak manusia, beberapa diantaransebagai berikut ini :
·
KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan
sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di
sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur
orang, tetapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
·
KOLERI
MELANKOLIS
Mungkin anda akan kurang suka
bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah
dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu).
Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis,
tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis,
anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran
anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun
tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
·
PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi
ingat semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat
mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam
dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya
kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia, tetapi yang penting adalah
bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami-istri
saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’
pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk
bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi,
tempatkanlah orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi,
iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang
sanguinis. Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun
penjualan, maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Manusia memang amat beragam. Muncul
sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling
baik?Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan
masing-masing pmempunyai kekuatan dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang
sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada
kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa orang koleris, dunia ini
akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa orang plegmatis, tiada orang bijak
yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang
terbaik, sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan
orang lain(interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang
lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana
menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya orang sanguinis, misalnya dengan
memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago
memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai tujuannya, atau
`membakar’ orang plegmatis agar segera bertindak saat itu juga. ”Inilah
seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja
awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat
tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar